PEKANBARU - Pelaksanaan Musyawarah Nasional Permadani Diksi Nasional (MUNAS PDN) yang seharusnya digelar hingga selesai di Universitas Islam Riau dengan terpaksa harus ditunda dan akan digelar kembali pada Wilayah 5 di Kota Yogyakarta.
Hal ini telah dikonfirmasi oleh salah satu pengurus Badan Pengurus Pusat Permadani Diksi Nasional (BPP PDN) periode 2019-2021, Suardi, Selasa (26/02/2022).
"Benar Musyawarah Nasional Persatuan Mahasiswa dan Alumni Bidikmisi KIP kuliah Nasional di Riau belum selesai karena alasan satu hal lainnya dari tuan rumah Universitas Islam Riau (UIR). Berdasarkan hasil musyawarah, maka MUNAS akan digelar kembali di PDN Wilayah 5 (Yogyakarta)", ungkap Suardi.
Suardi mengatakan, kita akan berkomitmen mendorong Budaya intelektualitas dan sportivitas dalam forum tertinggi ini, karena budaya yang demikian akan menghantarkan organisasi ini menggapai masa kejayaannya.
"Kita mau beranjak dari sikap dan mental Ken "Arok-isme" yang penuh dendam berkarat menjadi sikap dan mental yang bisa menjunjung tinggi sportivitas dengan landasan intelektualisme. Ketika sportivitas kita junjung tinggi maka budaya kompetisi yang saling menghabisi akan terganti kan dengan budaya kaloborasi, " jelas Suardi.
Baca juga:
Walikota Makassar Resmikan SPBU 237 Daya
|
Adapun beberapa hal membuat pelaksanaan MUNAS PDN ini tertunda, salah satunya agenda pemilihan Ketua Umum. Seperti yang dilontarkan Suardi, materi krusial yang membuat Munas ini tertunda adalah pemilihan ketua umum.
Untuk diketahui MUNAS PDN ke IV ada tiga kandidat. Pertama, Rizal Maula (Petahana/Ketua Umum BPP PDN 2019-2021), Kedua, Noviyanto Alumni Bidikmisi UIR (Tuan Rumah) dan terakhir, Renaldy Eka Putra (Alumni Bidikmisi UIN Raden Intan Lampung yang juga sebagai Sekretaris Umum BPP PDN 2019-2021).
"Terakhir saya ingin menyampaikan pesan kepada semuanya. Mari kita reduksi kepentingan kita, egoisme kita untuk wujudkan Cita PDN dalam suksesi MUNAS Ke IV kali ini, Munas Bersatu, dengan begitu kita yakin organisasi yang unggul dan mampu melahirkan SDM yang berdaya saing akan bisa kita wujudkan untuk menyongsong Indonesia emas 2045, ” tutupnya. (***)