BANJARBARU – Seminar Nasional Tahunan XI 2024 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Sipil, Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat, berlangsung meriah di Hotel Roditha, Banjarbaru. Seminar ini menghadirkan berbagai pakar teknik sipil dari seluruh Indonesia, termasuk dosen Universitas Mercu Buana Jakarta, Ir. Muhammad Isradi, ST, MT, Ph.D, yang menjadi salah satu narasumber utama, Minggu (17/11/2024).
Dalam paparannya yang bertajuk "Tantangan dan Upaya dalam Pengelolaan Pembangunan Jalan Menggunakan Teknologi CTRB di Kalimantan secara Berkelanjutan, " Muhammad Isradi menguraikan berbagai tantangan unik dalam pembangunan jalan di Kalimantan. Faktor alam, seperti tanah gambut yang rapuh, curah hujan yang tinggi, serta kondisi geografis yang sulit, disebutnya menjadi hambatan utama. Namun, teknologi Cement Treated Recycling Base (CTRB), yang merupakan metode konstruksi berkelanjutan, menawarkan solusi inovatif yang berpotensi besar untuk mengatasi kendala tersebut.
"Teknologi CTRB memungkinkan stabilisasi lapisan perkerasan jalan dengan cara yang lebih ramah lingkungan dan efisien. Namun, implementasinya di Kalimantan memerlukan penyesuaian strategi untuk mengatasi tantangan spesifik wilayah ini, " jelasnya.
Seminar yang diikuti oleh mahasiswa S1 dan S2 Teknik Sipil secara nasional ini tidak hanya menjadi ajang diskusi teknologi, tetapi juga sebagai wadah untuk berbagi hasil penelitian terbaru. Selain seminar, acara ini juga menggelar kegiatan call for paper yang hasilnya akan diterbitkan dalam prosiding resmi.
Ketua Program Studi S1 Teknik Sipil Universitas Lambung Mangkurat, Dr. Ir. Muhammad Arsyad, ST, MT, memberikan sambutan pembuka yang penuh semangat. Ia mendorong para peserta untuk menjadikan seminar ini sebagai inspirasi dalam pengembangan penelitian, khususnya di bidang teknologi perkerasan jalan yang relevan dengan kondisi geografis Kalimantan.
"Seminar ini adalah kesempatan besar bagi mahasiswa untuk mendalami teknologi konstruksi jalan sekaligus mendapatkan wawasan baru untuk mendukung aktivitas penelitian mereka, terutama dalam konteks implementasi Kampus Merdeka, " ungkap Dr. Muhammad Arsyad.
Dengan tema besar "Optimalisasi Penggunaan Teknologi CTRB (Cement Treated Recycling Base) Sebagai Stabilisasi Lapis Perkerasan Jalan Pada Kondisi Tanah di Kawasan Kalimantan, seminar ini menjadi bukti nyata kolaborasi antara dunia akademis dan praktisi dalam menghadapi tantangan infrastruktur di Indonesia.
Acara ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kualitas pendidikan teknik sipil serta memperkuat inovasi dalam pembangunan infrastruktur berkelanjutan, khususnya di kawasan yang memiliki kondisi geografis kompleks seperti Kalimantan. (Hendri Kampai)