Ini Keberhasilan Polri Ungkap Kasus Narkoba

JAKARTA - Pada tanggal 28 April 2022 tim gabungan satgasus Polri dan Direktorat 4 narkoba Polri membongkar jaringan 2, 5 ton sabu wilayah Aceh dan Jakarta mendapatkan apresiasi dari Kapolri Jenderal pol Drs Listyo Sigit Prabowo, MSI.

Baca juga: Dugaan Pungli SMPN 4 Panimbang Semakin Membuka Mata Publik

"Karena itu saya berikan apresiasi kepada rekan-rekan yang melakukan pengungkapan. Saya kira apa yang telah rekan-rekan lakukan tentunya jadi bagian dan kontribusi bagi kita untuk menjaga agar program pemerintah mewujudkan SDM unggul untuk menuju Indonesia maju atau Indonesia emas betul-betul kita bisa jaga". Ujar Kapolri Jenderal pol. Drs. listyo Sigit Prabowo, MSI.

Baca juga: Duel Berdarah Kakak dan 2 Adik Ipar di Tanah Datar, 1 Tewas Ditusuk

Lanjut Listyo "Pengungkapan besar kasus narkoba terus dilakukan. Saya harapkan ke depan pengungkapan besar terus dilakukan dan mencegah agar Narkoba untuk tidak masuk ke dalam negeri sehingga generasi muda kita betul-betul bisa terjaga dari ancaman narkoba".

Baca juga: Pemukulan Nakes RSUD Barru, Suriati Azis Ibu Korban Kecelakaan Minta Maaf

Upaya peredaran narkoba terus digagalkan pada tanggal 12 Juli 2022 dittipnarkoba Bareskrim Polri berhasil menggagalkan upaya peredaran narkoba jenis ganja seberat 130 kg jaringan Aceh - Lampung - Jawa Barat.

Baca juga: Sidang Lanjutan Kasus Sabu di PN Kota Siantar, JPU: Perkara Susanto dituntut 3,5 tahun tidak relevan dengan perkara AM dituntut 5 tahun

Polri terus Suarakan bahaya penyalahgunaan narkoba saya mohon informasi dan kerjasama di tingkatkan terus kemudian kita harus memiliki daya Tangkal dan daya cegah terhadap bahaya dari penyalahgunaan narkoba, kata Kapolri.

Baca juga: Sakit Hati Dicaci Maki, Suami di Agam Bunuh Istri dengan 13 Kali Tusukan

Upaya Polri dalam menindak tegas kejahatan narkoba khusus terhadap kasus yang menjadi perhatian masyarakat seperti kejahatan jalanan kejahatan ekonomi dan tindak pidana narkoba Polri akan memberikan perhatian khusus dan bertindak tegas tidak ada toleransi dan tidak boleh ada ruang bagi bandar narkoba di negara ini. Ungkap Kapolri Jenderal pol. Drs. listyo Sigit Prabowo, MSI. (***)