WISATA - Desa Sade, yang terletak di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, adalah salah satu destinasi wisata budaya yang memukau dengan keotentikan tradisi Suku Sasak. Desa ini terkenal karena mempertahankan adat istiadat, arsitektur, dan gaya hidup tradisional yang diwariskan turun-temurun selama ratusan tahun. Desa ini menjadi contoh hidup dari masyarakat yang tetap menjaga keasrian budaya di tengah modernisasi yang pesat.
Keunikan Arsitektur Rumah Adat
Salah satu daya tarik utama di Desa Sade adalah rumah tradisional suku Sasak yang dikenal dengan Bale Tani. Rumah-rumah ini dibangun dengan material alami, seperti alang-alang untuk atap, bambu untuk dinding, dan tanah liat yang dicampur dengan kotoran kerbau untuk lantai. Uniknya, lantai rumah di Desa Sade dibersihkan dengan campuran kotoran kerbau dan air, yang dipercaya dapat mengusir serangga dan memberikan efek pendinginan alami.
Baca juga:
Forum Komunikasi Desa Wisata Dikukuhkan
|
Adat dan Tradisi
Masyarakat Desa Sade sangat menjaga warisan budaya mereka, terutama dalam hal musik tradisional, tarian, dan upacara adat. Tarian yang sering dipertontonkan kepada wisatawan adalah Tari Peresean, sebuah tarian perang yang dimainkan dengan tongkat rotan dan tameng, menggambarkan keberanian dan semangat suku Sasak. Selain itu, tenun ikat atau kain tradisional khas Sasak menjadi salah satu kerajinan yang juga dipertahankan oleh para wanita di desa ini, yang mengerjakannya secara manual dengan alat tenun tradisional.
Kehidupan Sehari-hari
Desa Sade memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk melihat dan merasakan kehidupan sehari-hari masyarakat Sasak. Mulai dari mengolah ladang, menenun kain tradisional, hingga mengikuti upacara adat seperti pernikahan yang masih sarat dengan nilai-nilai budaya asli. Pengunjung juga bisa melihat proses pembuatan tenun ikat khas Sasak, yang menjadi daya tarik utama karena kerumitannya dan makna simbolis yang melekat pada setiap motif kainnya.
Desa Wisata yang Berkelanjutan
Desa Sade telah berkembang menjadi desa wisata yang populer tanpa kehilangan jati dirinya. Masyarakat Desa Sade bersama pemerintah daerah setempat berusaha mempromosikan pariwisata berkelanjutan dengan menjaga keseimbangan antara pengembangan ekonomi dari pariwisata dan pelestarian budaya serta lingkungan. Hal ini terlihat dari tata kelola desa yang ketat dalam menjaga tradisi dan cara hidup yang alami, serta kesadaran masyarakat untuk tidak membiarkan pengaruh luar merusak identitas mereka.
Kesan Wisatawan
Bagi wisatawan, berkunjung ke Desa Sade adalah pengalaman yang membawa mereka seolah-olah kembali ke masa lalu. Keaslian desa ini menawarkan kesempatan untuk mempelajari nilai-nilai kehidupan sederhana namun penuh makna, sambil menikmati pemandangan alam Lombok yang menakjubkan. Tradisi yang masih kuat dan keramahan masyarakat membuat Desa Sade menjadi destinasi wisata yang tak terlupakan.
Secara keseluruhan, Desa Sade adalah salah satu ikon wisata budaya di Lombok yang menunjukkan bagaimana masyarakat dapat mempertahankan identitas budaya mereka sambil beradaptasi dengan perkembangan zaman. (Hendri Kampai)